Dinamika Pasar di era COVID-19

24 August 2022 oleh Cgs Admin
no image or no sourch file

Dinamika pasar yang senantiasa berubah menyebabkan strategi pemasaran juga harus ikut berubah. Pasar modern memang dikenal sangat dinamis, setiap tren akan senantiasa berubah. Apalagi jika kita memasukan faktor merebaknya pandemi COVID-19 kedalam perhitungan perubahan tren ini. Sebuah studi yang dilakukan oleh Accenture mengatakan bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan 5 jenis konsumen digital baru yang harus diketahui oleh para pemasar digital. Kelima jenis konsumen digital baru tersebut adalah:

THE WORRIER

Konsumen digital ini adalah konsumen yang memiliki kekhawatiran yang mendalam terhadap kepastian masa depan. Biasanya jenis konsumen ini ditandai oleh kecemasan yang berlebihan dan lebih reaksioner terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. 77% dari jenis konsumen ini menyimpan kekhawatiran yang mendalam terhadap kondisi kesehatan dan 25% cenderung menghadapi tingkat stress yang lebih tinggi. Sehingga mereka akan secara reaksioner melakukan pembelian pada produk-produk yang diklaim dapat meningkatkan imunitas, kesehatan, dan daya tahan tubuh.

Di masa pandemi saat ini, mereka memilih untuk lebih menjaga kesehatannya. Apotek dan reseller obat bisa mengincar tipe konsumen ini untuk memasarkan produknya, karena mereka tidak ambil pusing soal biaya yang dikeluarkan untuk merawat kesehatannya. Produk-produk yang bisa ditawarkan ke konsumen tipe ini adalah suplemen makan, vitamin, dan produk-produk kesehatan lain yang sifatnya mencegah penyakit.

THE INDIVIDUALIST

Konsumen individualis adalah mereka yang lebih mementingkan kepentingan pribadi. Konsumen jenis ini ditandai dengan panic buying cenderung membeli keperluan esensial secara berlebihan untuk memastikan keperluan dirinya tercukupi selama kondisi pandemi. Jenis konsumen ini bahkan memiliki kecenderungan skeptis terhadap upaya pencegahan yang diumumkan oleh pemerintah. Konsumen tipe ini biasanya cukup meresahkan orang lain karena aksi pembeliannya yang tidak terukur bisa menyebabkan kelangkaan.

Misalnya saja, kelangkaan masker yang pernah terjadi pada tahun 2020 lalu, yang disebabkan beberapa orang melakukan pembelian mendadak dalam jumlah berlebihan yang menyebabkan pabrik masker kewalahan memenuhi permintaan, sementara beberapa negara melakukan lockdown pada saat itu yang menyebabkan banyak karyawan pabrik tidak bisa bekerja. Hal tersebut memperburuk situasi waktu itu, dan menyebabkan harga masker meroket.

Namun, jika pebisnis bisa mengantisipasi lonjakan permintaan yang disebabkan oleh kelompok konsumen tipe ini, sebetulnya konsumen tipe individualis bisa membawa peningkatan omzet yang pesat bagi perusahaan. Meskipun pada akhirnya tindakan mereka merugikan orang lain yang lebih membutuhkan barang tersebut. Produk apa saja, asalkan sesuai dengan situasi dan kebutuhan, bisa ditawarkan ke tipe konsumen ini. Misalnya saja, pada 2020 lalu, Anda bisa menawarkan masker kepada mereka-mereka yang saat itu sedang menimbun masker untuk persediaan.

THE RATIONALIST

Jenis konsumen ini biasanya lebih tenang dalam menyikapi situasi pandemi. Konsumen digital tipe ini lebih mampu mengidentifikasi barang-barang yang penting dan tidak penting untuk mereka. Konsumen ini juga lebih terinformasi, mengikuti berita-berita tentang kondisi terkini, dan memilah informasi hoax dan actual. 82% konsumen tipe ini akan membeli barang dan produk yang benar-benar diperlukan dan menghindari produk yang tidak diperlukan. Mereka biasanya lebih pintar dalam memilah informasi dan memutuskan sesuatu, dan biasanya benar-benar berpikir sebelum melakukan tindakan apapun.

Untuk mengincar konsumen tipe ini, Anda harus bisa memberikan bukti nyata bahwa produknya adalah produk yang memang benar-benar diperlukan oleh mereka. Anda perlu meyakinkan mereka bahwa produknya bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan. Proses riset yang panjang dan melibatkan lembaga terpercaya bisa menjadi bukti nyata untuk disampaikan kepada mereka, sehingga mereka mau membeli produk Anda.

THE ACTIVIST

Tipe konsumen digital ini lebih peka terhadap kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Tipe konsumen ini akan memastikan bahwa stok barang yang dibeli cukup untuk keperluan orang lain sehingga mereka cenderung membatasi pembelian pada berbagai barang esensial meskipun mereka membutuhkannya. 59% konsumen ini juga dilaporkan membeli barang dan produk esensial untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Mereka memiliki empati yang tinggi, dan senang menolong orang lain yang lebih membutuhkan.

Mereka lebih senang membeli barang-barang yang diperlukan orang lain dan membagikannya kepada orang yang lebih membutuhkan, lewat sifat dermawannya. Mereka juga lebih bisa membatasi pembelian dan penggunaan barang-barang esensial untuk keperluan pribadinya, dan lebih banyak mengalokasikan stok yang ada untuk orang-orang yang tidak mampu dan membutuhkan. Kebiasaan ini tentunya bisa dipelajari oleh pengusaha dan bisa menghasilkan strategi produksi pada berbagai barang-barang esensial yag biasanya diperlukan oleh orang banyak.

THE INDIFFERENT

Tipe konsumen digital ini adalah mereka yang tampaknya tak terpengaruh berbagai isu mengenai COVID-19. Mereka melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Dari segi pembelian-pun tak banyak perubahan yang nampak karena jenis konsumen biasanya adalah konsumen yang tidak peduli pada informasi yang beredar. Sehingga dibandingkan dengan jenis konsumen lainnya, tipe konsumen digital ini lebih cenderung santai.

Tidak adanya perubahan pola pembelian barang dan jasa pada kelompok konsumen ini menyebabkan pengusaha bisa menggunakan strategi promosi yang sama berulang kali (tentunya, dengan konten yang berbeda-beda). Untuk itu, diperlukan produk-produk yang bisa diproduksi secara konstan dan bisa terus dibuat tanpa ada halangan apapun.

Apa pandangan author mengenai dinamika ini?

Dinamika pasar sendiri merupakan sesuatu yang wajar dalam kehidupan ini. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses berbisnis sendiri terjadi karena beberapa faktor, seperti situasi dan kondisi pada saat ini, kebutuhan dan selera konsumen yang berubah, persaingan dalam perdagangan yang juga semakin ketat, dan perkembangan teknologi yang menyebabkan semakin mudahnya mencari informasi di internet. Perubahan-perubahan ini perlu disikapi dengan baik sebagai pemicu semangat untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk-produk berkualitas.

Lalu, bagaimana cara membaca situasi pasar saat ini?

Situasi pasar dapat dibaca sebagai sinyal tren, dan dilihat sebagai patokan dalam menentukan strategi pasar yang akan dijaalankan saat ini dan di masa mendatang. Tren pembelian online dimaknai sebagai sinyal pentingnya digital marketing dan pemasaran produk secara daring via e-commerce. Dengan memanfaatkan sinyal dari keadaan pasar saat ini, kita bisa menenetukan metode pemasaran yang tepat untuk bisnis kita. Berikut adalah beberapa kiat membaca posisi dan situasi pasar yang ada saat ini:

Ingat kembali apa yang terjadi di masa lalu

Lihat kebelakang, dan ingat-ingat kembali situasi pasar di masa lalu. Apakah ada tren pembelian produk-produk tertentu di masa lalu yang menyebabkan tren bergeser ke produk-produk baru? Bagaimana pembelian di masa lalu bisa mempengaruhi selera konsumen dalam membeli barag-barang yang sama di masa kini? Itu semua perlu dibaca sebagai penyebab bergesernya tren pasar dan perubahan situasi pasar perlu dibaca secara kronologis. Misalnya, tren pembelian kendaraan berbahan bakar minyak dan gas di masa lalu menyebabkan polusi udara, yang akhirnya akan menggeser tren pembelian kendaraan ke kendaraan ramah lingkungan. Contoh diatas bisa memberi gambaran tentang tips yang pertama ini. Dengan melihat tren yang sudah ada di masa lampau, maka kita bisa mempelajari tren pasar saat ini

Pelajari tren yang ada di masa kini

Pelajari tren yang saat ini sedang berlangsung. Lihat apa saja produk yang sedang banyak diminati oleh konsumen, seperti apa minatnya, dan bagaimana cara memproduksi/membeli barang-barang tersebut. Pada akhirnya, Anda akan menemukan tren yang bisa diaplikasikan ke perusahaan Anda. Untuk melihat tren yang sedang berkembang, Anda bisa memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lain-lain. Anda juga bisa menggunakan aplikasi belanja daring seperti Tokopedia, Lazada, Shopee. Anda bisa mempelajarinya dari sumber lain, selama Anda mengetahui bagaimana cara menganalisisnya. Dengan begitu, maka Anda bisa merancang strategi pemasaran untuk kondisi yang ada saat ini

Lihat apa yang akan terjadi di masa depan

Dengan melihat tren di masa lalu, dan kondisi pasar di masa kini, maka kita dapat memprediksi bagaimana pasar akan bergerak, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait cara-cara menghadapi berbagai tren yang akan terjadi di masa depan, Anda bisa mencari informasinya di internet, karena author sendiri tidak terlalu memahami caranya. Yang jelas dan pasti, data-data yang ada bisa digunakan untuk melihat tren apa yang akan berkembang di masa depan dan bagaimana cara menghadapinya.

Demikian artikel singkat tentang dinamika pasar di era covid-19 beserta cara menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di pasar perdagangan. Semoga bermanfaat bagi Anda semua. Dan jika Anda membutuhkan software berkualitas untuk menunjang proses bisnis dan riset Anda, kami bisa membuatkannya custom untuk Anda. Hubungi kami via: