Cara Backup Data Software Bisnis

09 August 2022 oleh Cgs Admin
no image or no sourch file

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis sudah memiliki banyak data. Namun, resiko kehilangan data juga tidak bisa dianggap remeh. Diperlukan backup/cadangan data yang bisa digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Dengan memiliki backup data, kita bisa melanjutkan proses bisnis tanpa terganggu kehilangan data.

Mengenal Backup Data lebih lanjut

Backup adalah proses pencadangan data dari komputer/sumber data ke tempat lain. Cadangan ini nantinya digunakan dalam proses restore/pemulihan data. Backup merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam penggunaan software bisnis di komputer. Cadangan/backup data ini nantinya bisa disimpan di flashdisk, hardisk eksternal, komputer lain, atau bahkan penyimpanan awan/cloud (tentunya tidak untuk data rahasia). Proses backup sendiri biasanya memakan waktu mulai dari hitungan menit hingga hitungan jam, tergantung besarnya data yang akan dibackup (data besar akan memakan waktu lama), komponen yang dibackup (1 file berukuran 4GB lebih cepat dipindah dibanding 4 ribu file berukuran 1MB atau bahkan puluhan ribu file yang berukuran kecil-kecli) dan kecepatan media penyimpanan backup (SSD eksternal lebih kencang dari HDD eksternal, namun lebih lambat dari SSD internal).

Manfaat Backup Data

Backup data sendiri memiliki banyak manfaat diantaranya:

1. Memastikan keamanan data

Dengan melakukan backup data, kita memastikan bahwa kita memiliki salinan atas semua berkas-berkas asli yang ada di komputer. Sehingga, jika terjadi kerusakan pada hardware/software, atau bahkan terjadi peretasan data yang merusak integritas data-data bisnis, kita bisa memulihkan data aslinya dan melanjutkan bisnis kita. Bahkan, kita juga bisa menjadikannya sebagai bukti jika melaporkan peretasan kepada pihak berwajib.

2. Memudahkan saat akan berganti komputer

Backup data yang kita buat juga bisa dijadikan patokan saat kita akan berganti komputer. Patokan disini bermakna posisi terakhir dari data-data sebelum dipindahkan ke komputer lain. Kita bisa memindahkan datanya dengan mudah sebelum mengganti komputer/hardisk nya. Dengan begitu, kita tidak perlu input data dari awal lagi secara manual

3. Membantu pemulihan pasca bencana

Tidak ada yang berharap akan adanya bencana. Namun sebagai kehendak dari Allah SWT, kadang bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Banjir, gempa bumi, angin puting beliung, dan bencana lainnya bisa merusak peralatan yang kita miliki. Sama seperti poin 1, dengan memiliki salinan data-data asli yang ada di komputer,kita bisa bangkit dari keterpurukan pasca bencana lewat pembelian komputer baru dan pemulihan data.

Nah, sudah paham kan manfaat dari backup data ini? Kami dari CV Cipta Graha Software menyarankan Anda untuk melakukan backup data untuk mencegah terjadinya masalah dikemudian hari. Berikut ini tips melakukan backup data yang ada di komputer.

Metode 1: Salin semua data yang satu folder dengan aplikasi/software

Anda mungkin sudah tahu dimana lokasi file dan software yang Anda pakai. Nah, folder tersebut adalah folder yang harus disalin ke flashdisk/media penyimpanan yang lainnya. Kalau Anda tidak tahu, silahkan bertanya pada orang yang membuatkan dan/atau memasangkan software nya untuk Anda, atau cari secara manual. Biasanya, jika Anda meminta jasa pemasangan software, maka software berbasis web ada di folder “htdocs” (xampp), atau “www” (wamp, lamp, apache2). Sementara software berbasis Java (dengan akhiran file “jar”) biasanya ada di folder “dist” (ini hanya letak file jar nya, bukan letak datanya). Silahkan berkonsultasi dengan pihak pengembang aplikasi untuk mengetahui lokasi-lokasi yang sebaiknya dibackup.

Metode 2: Salin semua isi hardisk

Jika Anda tidak mengetahui letak dari sofware yang Anda gunakan (atau Anda ingin sekaligus membackup data aplikasi lain), Anda bisa mencoba cara kedua ini. Dengan menyalin seluruh isi hardisk, maka secara tidak langsung Anda berpeluang untuk mendapatkan salinan file yang biasa dipakai oleh Windows/Linux (bagi pengguna linux), atau biasa dikenal dengan istilah file sistem. Jika hardisk yang Anda pakai memiliki lebih dari satu partisi (terlihat dari huruf yang dipakai (C, D, E, dst)), maka Anda perlu menyalin isi tiap partisi. Jika kasusnya seperti itu, saya menyarankan Anda untuk menyalin partisi yang biasa dipakai oleh aplikasi (lagi-lagi Anda harus mencarinya sendiri), atau salin semua partisinya jika tidak bisa mencari partisi yang diperlukan. Metode kedua ini membutuhkan hardisk/SSD eksternal yang berkapasitas minimal sama dengan ukuran masing-masing partisi (sebaiknya lebih besar).

Tips: Tentukan lokasi penyimpanan backup

Menurut pandangan saya, kita sebaiknya memiliki data di 3 tempat, yaitu sumber data (komputer), hardisk/SSD eksternal, dan penyimpanan awan. Terlalu banyak lokasi penyimpanan bisa membuat kita bingung, sementara jumlah yang kurang tidak menjamin keamanan data. Oleh karena itu, 3 tempat ini sudah cukup bagus (apalagi proses sinkronisasi/pencocokannya akan memakan waktu yang cukup lama). Saat melakukan proses backup awal, simpan semua salinan file nya di hardisk eksternal, baru upload/unggah ke penyimpanan awan secara bertahap. Tapi, saya tidak merekomendasikan untuk membackup data rahasia dan informasi sensitif perusahaan ke penyimpanan awan, karena di zaman yang semakin modern ini banyak risiko peretasan data dan pencurian informasi sensitif. Jika Anda tetap butuh untuk menyalin informasi sensitif ke penyimpanan awan, gunakan jasa cloud storage terpercaya seperti Google Drive dan Microsoft OneDrive. Selain itu, ikuti instruksi dari mereka untuk mengamankan data-data Anda. Jika perlu, enkripsi datanya sebelum diupload ke media penyimpanan awan.

Tips: Lakukan secara berkala setiap ada perubahan data

Tentunya, kita melakukan backup data saat usaha/bisnis kita sedang berjalan, bukan? Pastinya, masih ada perubahan data yang perlu disinkronkan dengan backup yang sudah kita lakukan. Oleh karena itu, lakukan backup secara berkala untuk memastikan kita memiliki salinan terbaru dari data-data bisnis kita.

Demikian tadi merupakan tips melakukan backup data yang bisa dipraktikan. Jika Anda tidak mengetahui caranya, disini penulis akan memberitahu cara melakukan backup data di Windows (penulis menggunakan Windows 11 saat mencobanya). Jangan lupa untuk membuka File Explorer sebelum memilih satu dari 3 metode berikut

Metode 1: Menyalin satu folder berisi data aplikasi

Jika Anda mengetahui lokasi penyimpanan software yang Anda gunakan (baik itu di drive C maupun D), Anda bisa menyalin semua isi folder tersebut. Biasanya disana terdapat data-data dari software yang Anda gunakan. Untuk menyalinnya, klik kanan nama foldernya, lalu klik “Copy” (shorcut: klik kiri nama folder, lalu tekan tombol ctrl+c di keyboard). Setelah itu, cari tempat Anda akan menyimpannya (bisa dengan mengeklik “This PC” terlebih dahulu, lalu pilih drive eksternal yang ada dengan mengekliknya dua kali, lalu pilih folder tujuan (jika diperlukan) dengan mengekliknya dua kali), lalu klik kanan dan klik menu “Paste” (shorcut: ctrl+v setelah klik dua kali lokasi tujuan).

Metode 2: Menyalin seluruh isi partisi (C saja atau D saja), tanpa file sistem Windows

Jika Anda memutuskan untuk melakukan backup pada keseluruhan isi hardisk, maka metode kedua ini bisa dilirik. Namun, hati-hati saat menyalin seluruh isi hardisk/partisinya, karena Anda berpeluang mendapatkan salinan file sistem Windows (yang ukurannya bisa mencapai 30 GB). Jika Anda tidak membutuhkan file sistem Windows, salin semua folder selain “Program Files”, “Program Files (x86)”, dan “Windows”. 3 folder ini berisi semua file milik sistem operasi Windows. Caranya sama seperti metode 1 diatas, hanya saja dilakukan berulang-ulang sesuai jumlah folder yang akan disalin. Jika folder yang ingin Anda backup sudah urut, ada cara cepatnya, yaitu dengan menahan tombol shift sambil menekan tombol panah atas/bawah (sebanyak jumlah folder yang sudah urut tersebut). Lalu, copy dan paste seperti metode 1 tadi.

Metode 3: Menyalin seluruh isi partisi (C saja atau D saja), tanpa file sistem Windows

Jika Anda tidak ingin pusing, dan sudah punya hardisk eksternal yang berkapasitas sama dengan hardisk internalnya (atau lebih besar), Anda bisa menyalin seluruh isi foldernya. Caranya adalah dengan mengeklik dua kali nama partisinya, lalu tahan tombol shift sambil menekan tombol panah atas/bawah (sebanyak jumlah folder yang ada di partisi tersebut). Shortcut nya adalah klik ctrl+a setelah mengeklik dua kali nama partisinya. Lalu, copy dan paste seperti metode 1 tadi.

Catatan untuk pengguna Windows 7

Untuk pengguna Windows 7, tidak ada “This PC” di File Explorer. Sebagai gantinya, cobalah membuka menu “Computer”, dan lakukan pencarian seperti biasanya.

Demikian tadi cara melakukan backup data yang baik dan benar, semoga membantu. Dan jika Anda membutuhkan software berkualitas untuk mendukung bisnis Anda, kami bisa membuatkannya khusus dan custom untuk Anda. Hubungi kami via: